Monday, June 22, 2020

Tuesday, November 08, 2016

Maturity

For me,

Maturity is when you say "I'm sorry.." first even that you are not the wrong one. Because you know all the circumstances is a synchronization.

Maturity is when you know how to stop.

Maturity is when you keep your smile in a bad day.

Maturity is when you didn't force people to do something you want.

Maturity us when you know to whom you tell your day.

Maturity is when you stop leaving your room messy.

Maturity is when you know your responsibility,

Maturity is when you think the kindness of your hated person.

Maturity is when you think about nikah. (Finally, i take it seriously.)

Maturiry is when you think about the location of your future office.

Maturity is when you know where to do something.

Maturity is when you have purpose in everything you do.

Maturity is about productive with having fun.

Tuesday, September 06, 2016

It's Time!

Setiap waktu adalah tepat.


Petikan tersebut entah tepatnya kapan, dimana, mengapa, siapa, bagaimana awalnya bisa sampai ke dalam benak saya. Sampai saat ini telah menjadi salah satu mantra untuk memancing saya dalam melakukan segala hal. Selalu, konteks keadaan harus tetap diperhitungkan.

Ada banyak hal yang telah saya pelajari hingga awal September ini. You know, semester kuliah terakhir was the most hectic life i've ever had. Walaupun tidak semua hal berjalan sesuai dengan rencana, yaaa dari Pak Dendi UNKL 347 saya belajar hal tersebut sebagai biaya sekolah. Adanya pengaruh-pengaruh yang ada disekitar saya, kian hari kian berlebihan. Mungkin inilah dampak dari kemajuan teknologi, arus globalisasi dan hal lainnya yang secara tidak langsung mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Termasuk pola fikir. Mungkin inilah yang dimaksud oleh Bu Sarah Ginting dalam concern-nya terhadap arsitektur Indonesia yang semakin hari semakin terhuyung-huyung. Mungkin inilah yang menyebabkan konten TV Indonesia kian hari terasa semakin tidak jelas arah tujuannya. Entahlah. Intinya, saya merasa terjebak dalam sebuah kehidupan tanpa adanya kesatuan visi untuk kebaikan bersama.

Disisi lain, pribadi saya yang sudah berkepala dua ini mengalami polemik batin. Dewasa adalah pilihan itu benar nyatanya. Pendewasaan diri adalah pilihan, benar-benar pilihan. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, sebelum memilih keputusan, memang harus memilih menjadi dewasa terlebih dahulu.

Ceritanya melalui post ini saya resmikan bahwa saya memilih untuk menjadi dewasa. Yaaa sehingga, saya akan mengalami pendewasaan diri yang lebih signifikan. Hahahaha entah. Beberapa hal sudah harus saya pilih, tentunya dengan segala konsekuensinya. Perencanaan yang matang dan pembiasaan diri sesungguhnya akan menjadi segala ikhtiar saya untuk menjadi pribadi yang bermanfaat. Aamiin. Semoga.

Monday, May 16, 2016

Life Must Go On

It's been a long time here. Hello, me.. How are you?
Tiara, it's been a long not see you here. I miss the way you look in front of me. I miss you. I miss you daily story, your heart voices, your life. I hope you are alright, there.

It must be though of you until you really can't to visit me. I hope you are fine. I'm worrying about you. Really. How was your life there? Do you like it? Are you happy there? Are you enjoying there? Please say yes..

Tiara, no matter how hard your life is. Please, always be you. Please, remember, everything's gonna be alright. Please, be alright. Please, be safe. Please, dont be sad. Please, please, i beg you, be happy. Because, i will always love you. i love you no matter how, i will always beside you. Okay?

I love you, me.

Wednesday, December 09, 2015

Quraan of The Day: Iman Kepada Alloh

 Dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Dulu semasa duduk di bangku sekolah dasar, Tiara juga masuk sekolah agama. Teringat salah satu materi yang diajarkan adalah Rukun Iman.
  1. Iman kepada Alloh
  2. Iman kepada Malaikat
  3. Iman kepada Al-Quran
  4. Iman kepada Rasul
  5. Iman kepada hari Kiamat
  6. Iman kepada Qodho dan Qodhar.
Tiara belajar hanya sebatas hafalan dulu. Tiap awal masuk kelas bersama teman-teman yang lain melafalkan rukun-rukun itu. Hayooo siapa yang baca Rukun Iman diatas pakai nada lagu? Kayanya masing-masing sekolah punya nada tersendiri. :)
Kali ini Tiara mencoba memahami lebih dalam mengenai Rukun Iman tersebut. Bukan lagi tentang belajar 90 menit seminggu sekali atau mata kuliah 2 sks dalam satu semester :P, Tiara mendapatkan silaturahmi mengenai Keimanan terhadap Alloh SWT.

Katakanlah (Muhammad), “Dialah Alloh, Yang Maha Esa”
Alloh tempat meminta segala sesuatu.
(Alloh) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
Q.S. Al Ikhlas (109) : 1-4

Tiara bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Alloh dan Tiara bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Alloh.

Tiara sebagai seorang hamba yang menyatakan kesaksiannya atau pernyataannya terhadap Tuhan haruslah dengan sebuah keimanan. Tapi keimanan itu apa sih? Menurut pemahaman yang Tiara dapatkan, keimanan adalah membenarkan adanya Alloh dengan segenap keyakinan hati sebagai Tuhan satu-satunya. Nah terus gimana caranya keimanan jadi bisa bersaksi? Padahalkan kita tidak pernah melihat dengan mata sendiri wujud Tuhan secara langsung, kita juga tidak pernah melihat Rasululloh SAW sebelumnya.

“Tak kenal maka tak sayang”

Tiara mengumpamakannya seperti kiasan diatas. Tiara mencoba untuk lebih mengenali Tuhan lewat kumpulan ayat-ayatnya, setiap kalimat dan kata yang didalamnya menambah kemantapan hati Tiara akan eksistensi Tuhan. Tiara juga belajar dalam beberapa ayat-Nya terdapat kalimat yang dimulai dengan “Sungguh…”. Bagi Tiara hal ini menunjukan bahwa Tuhan sangat bersungguh-sungguh dalam segala hal dan sebagai hambanya Tiara juga harus bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas Tiara.

“Sungguh, (apa yang disebutkan) di dalam (Al Quran) ini, benar-benar menjadi petunjuk (yang lengkap) bagi orang-orang yang menyembah (Alloh).” 
Q.S. Al-Anbiya’ (21) :106

Semakin Tiara paham kalimat-kalimat Tuhan tersebut, semakin Tiara merasakan Tuhan itu benar adanya. Tsetsuatu. Tiara terjemahkan perasaan ini sebagai representasi dari kesaksian Tiara bahwa Alloh SWT itu Tuhan yang Esa dengan segala sifatnya mengatur dan berkuasa atas segala sesuatu di muka bumi.

“Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” 
Q.S. Al Baqoroh (2) : 163

Sebagai Tuhan yang satu, Alloh memiliki sifat-sifat yang tidak bisa dibandingkan dengan makhluk lainnya yang hidup di alam semesta ini. Dengan sifat-sifatnya ini juga menunjukkan bahwa Alloh SWT mempunyai kekuasaan dan kekuatan yang maha dahsyat dan diluar akal pikiran manusia untuk dapat mengatur seluruh alam semesta ini. Alloh SWT mempunyai aturan-aturan yang harus ditaati oleh setiap hambanya.

“Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(-Nya) dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.” 
Q.S. Al Furqan (25) : 2

“Sungguh, Aku ini Alloh, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku.” 
Q.S. Taha (20) : 14

“Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Alloh Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (31)“Katakanlah (Muhammad),”Taatilah Alloh dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Alloh tidak menyukai orang-orang kafir.” (32) 
Q.S. Ali Imran (3):31-32

Syirik


Syirik adalah menyamakan antara selain Allah dengan Allah ta’ala dalam perkara yang termasuk kategori kekhususan yang hanya dimiliki oleh Allah ta’ala saja. Kekhususan Allah itu meliputi tiga hal utama, Pertama; hak rububiyah, seperti mencipta, mengatur alam, menguasainya, mengabulkan do’a dan lain-lain. Kedua; hak uluhiyah, seperti berhak untuk diibadahi, menjadi tujuan do’a, permintaan tolong, permintaan perlindungan, tujuan dalam melaksanakan persembahan atau sembelihan, menjadi tujuan harapan, rasa takut dan kecintaan yang disertai dengan ketundukkan. Ketiga, hak kesempurnaan Nama-nama dan Sifat-sifat, seperti menyandang nama Allah, Ar Rabb dan Ar Rahman, atau memiliki sifat mengetahui yang Gaib, Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Mengetahui, yang tidak ada sesuatupun yang menyamai-Nya. Jadi kesyirikan itu bisa terjadi dalam hal rububiyah, uluhiyah maupun nama dan sifat-Nya. (Wahyudi, 2009; https://muslim.or.id/623-awas-syirik-1.html)

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.” 
Q.S. Al An’am (6) : 82

“Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Alloh itu dialah Al Masih putra Maryam .” Padahal Al Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Alloh, Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka sungguh Alloh mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu.” 
Q.S. Al Maidah (5) : 72

Sebenarnya hanya dijelaskan sekilas mengenai Syirik ini, belum terperinci. Yaa intinya jangan sampai kita melakukan syirik. Semoga dengan pemahaman keimanan kita terhadap Alloh, kita dapat terhindar dari syirik. Aamiin